Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjuangan bocah Pidie Jaya mengantar ayahnya mengasuh paruh waktu bermesin siap menempuh jarak ratusan kilometer

Seorang anak Sekolah Dasar (SD) asal Ulim, Pidie Jaya, Aceh yang merawat ayahnya yang sakit menarik perhatian publik. Seorang anak laki-laki bernama Rahmat Aulia bersedia mengantar ayahnya setiap 10 hari dengan becak motor (betor) ke Rumah Sakit Cut Meutia di Aceh Utara untuk berobat.

Dalam peluncuran Antara, Senin (30/1/2023), Rahmat bersiap menempuh jarak sekitar 230 kilometer untuk menjemput ayahnya. Sang ayah bernama Rusli Yusuf (46) mengidap penyakit lever dan diabetes.

Rahmat harus membawa ayahnya ke rumah sakit untuk mengeluarkan cairan dari perutnya yang bengkak. Rusli mengaku sudah enam tahun tidak bekerja dan terbaring di tempat tidur karena sakit.

“Saya sakit sejak 2017. Namun sejak istri saya meninggal enam bulan lalu, sakit yang saya derita semakin parah dan perut saya membengkak,” kata Rusli.

Kisah Rahmat viral di media sosial karena baru-baru ini Azmi Murtala mengunggahnya melalui akun Facebook miliknya. Unduhan tersebut menyertakan foto dan video Rahmat bersama ayahnya dan becak motor yang diparkir di pinggir jalan. Rahmat duduk di samping ayahnya yang sedang berbaring di tiang.

“Rahmat Aulia, anak kelas 6 SD asal Ulim Pidie Jaya terlihat lelah menyusuri jalan Medan-Banda Aceh tepatnya Peusangan Bireueun. ayah. Ini dia terbaring kesakitan," tulisnya.

Seorang pengguna jalan bernama Yanto de Blangme kebetulan lewat saat itu dan menanyakan tujuan Rahmat Aulia.

“Saat Pak Yanto Blangme melihat pemandangan yang agak langka ini, beliau langsung bertanya sambil lalu apa maksud dan tujuan bocah tersebut. Setelah mendengar penjelasan yang sangat memilukan itu, Pak Yanto buru-buru memanggil saya untuk membawa ambulans dari Takabeya Care dan H. Mukhlis Takabeya segera menyuruh saya untuk segera bergegas ke TKP,” tulisnya.

Seperti yang ditanyakan Rahmat, setiap 10 hari sekali ia tampak mengantar ayahnya dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Cut Mutia di Aceh Utara dengan becak tua dan di bawah terik matahari. Hal ini dilakukan untuk meringankan rasa sakit sang ayah.

“Dia mengantar ayahnya setiap sepuluh hari dengan becak tua dan di bawah terik matahari jauh-jauh dari Pidie Jaya ke rumah sakit di Aceh Utara untuk mengalirkan cairan dari tubuh ayahnya agar rasa sakitnya sedikit berkurang.” menulis .

Rahmat harus menempuh perjalanan lebih dari enam jam. Ia memilih RS Cuti Mutia karena lebih dekat dari Banda Aceh.

“Karena alat kesehatan ini hanya ada di RS Zainal Abidin Banda Aceh dan RS Cut Mutia Aceh Utara. Jadi mau ke RS Cut Mutia karena lebih dekat dari Banda Aceh,” ujarnya.

Berbekal uang gaji "Tarek Troll", Rahmat mengurus biaya sekolah ayah dan kakaknya. Ini juga terjadi karena sang ibu sudah meninggal. Rahmat dan kakak laki-lakinya merawat ayah mereka selama bertahun-tahun. Dengan berlinang air mata, Rahmat mengucapkan terima kasih kepada sopir ambulans dan Yanto yang telah mendonasikan uang sebesar Rp 1 juta untuk keperluan rumah sakit.

Dalam unggahan lain, Azmi Murtala menulis ada yang mempengaruhi pertarungan Rahmat. Saat becak berhenti, sang ayah memarahi Rahmat. Tapi Rahmat tidak menjawab sama sekali, hanya menoleh sedikit dan membiarkan ayahnya tenang sejenak. “Ada sedikit cerita tentang Pidie Jaya karya Rahmat Sipefighter yang mengharukan saya… ketika becak berhenti, ayahnya memarahi Rahmat… tapi Rahmat tidak menjawab sama sekali, dia hanya menoleh sedikit dan membiarkan ayahnya tenang. . di bawah." turun sebentar,” tulisnya.

Setelah melihat ayahnya tenang, Rahmat mulai berbicara pelan-pelan untuk melindungi ayahnya dari mara bahaya.

"Setelah itu, dia mulai berbicara pelan-pelan, memastikan ayahnya terluka... karena sakitnya sangat parah sehingga postur tubuh ayahnya bisa lepas kendali," tulisnya.

 

Posting Komentar untuk "Perjuangan bocah Pidie Jaya mengantar ayahnya mengasuh paruh waktu bermesin siap menempuh jarak ratusan kilometer"